Mimpi Aneh
Dimana? Aku lagi dimana? Tanyaku pada diri sendiri. Tempat ini sungguh asing bagi diriku. Tempat yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Tempat ini banyak sekali orang-orang yang aneh, mereka memakai baju berwarna putih bersih. “Aku dimana?” ucapku sambil menangis di bawah pohon. “Ada apa kok kamu menangis?” seorang anak cowok berbicara padaku. “Ini dimana? Kamu siapa?” sahutku dengan suara parau. “Ini di planet Putih. Aku Vino. Kamu dari mana?” “Aku dari bumi.” Sahutku degan suara yang masih parau. “Oh, bumi. Tempat itu sangat jauh dari sini.” “Apa?!” sahutku sambil berteriak. Aku tak habis piker mengapa aku bias berada di tempat yang sangat jauh. “Kamu tenang saja, planet putih memang sering didatangi manusia dari bumi.
Mereka yang dating adalah orang-orang yang sudah membuat hati sahabatnya sakit.” “Maksudmu?” sahutku penuh tanda tanya. “Planet Putih sering juga disebut planet instropeksi. Sekarang kamu cerita, apakah kamu hari ini berkelahi dengan temanmu?” “Ya, dia sebenarnya teman terbaikku. Tapi aku mendengar dari Sisi kalau Tirta temanku sering menjelek-jelekkan aku.” sahutku lemah. “Pasti kamu sudah mekaki dia di depan teman-temanmu.” “Kok kamu tau? Memang, aku kesel sama dia. Soalnya dia menjelek-jelekkan aku, katanya aku ini teman yang ga tau diri yang hanya bisa memanfaatkan teman.” “Apakah kamu mendengar itu langsung dari mulut Tirta? Tidak bukan?” sahut Vino dengan lembut. “Ya, tapi akau percaya dengan perkataan Sisi.” “Kamu harus tahu. Sebenarnya Sisi ingin merusak hubungan persahabatan kamu denga Tirta.” “Apakah perkataanmu bias dipercaya?” “Sangat bias dipercaya.” “Aku juga sebernarnya tidak terlalu yakin dengan perkataan Sisi.
Baiklah besok aku akan minta maaf kepada Tirta.” Sahutku dengan kepala menunduk. Saat itu juga badanku serasa terjatuh dari tempat yang tinggi. Ketika kau terbangun, aku sudah berada di tempat tidur. Apakah tadi itu mimpi? Tapi semuanya tersa begitu nyata. Benar apa yang dikatakan vino, aku hatus minta maaf sama Tirta, batinku. Di sekolah kau langsung minta maaf sama Tirta. Kamipun berteman lagi. Kami berjanji tidak akan berkelahi seperti kemaarin lagi.
Posting Komentar